Seperti yang sudah dijelaskan
pada materi analisis di Blog sebelumnya silahkan cek :) http://statisticsdaily.blogspot.co.id/2016/02/sampling-techniques-teknik-sampling-1.html
teknik sampling atau teknik penarikan contoh terdiri dari Probability Sampling
atau Penarikan Contoh Berpeluang dan Non-Probability Sampling atau Penarikan
Contoh Tidak Berpeluang. Masing – masing dari kedua teknik sampling tersebut
dijelaskan sebagai berikut:
1. Probability Sampling
Gambar 1. Diagram Probability
Sampling
Simple Random Sampling / Penarikan Contoh
Sederhana:
Dilakukan dengan cara mengambil n ukuran contoh
elemen secara acak pada target populasi.
Simple random sampling digunakan ketika target populasi seragam atau
memiliki karakteristik yang sama, sehingga masing-masing elemen memiliki
peluang yang sama untuk terpilih.
Systematic Sampling:
Pengambilan sample dengan metode sistematik
dimulai dengan random starting point dan kemudian elemen dipilih setiap
interval ke-i. Besar interval ditentukan dengan cara membagi N ukuran populasi
dengan n ukuran contoh. Systematic Sampling digunakan ketika target populasi
berukuran sangat besar dan karakteristik
elemen yang tidak diketahui. Systematic sampling sama dengan simple
random sampling dalam kasus setiap elemen target populasi telah diketahui dan
memiliki peluang yang sama untuk terpilih
Stratified Sampling:
Stratified Sampling dilakukan dengan cara
membagi populasi ke dalam beberapa kategori/strata dimana setiap kategori
memiliki karakteristik tertentu yang membedakan dengan kategori yang lain.
Kemudian pada setiap kategori diambil n ukuran sampel yang sama secara
acak untuk memastikan masing-masing
kategori terwakili sama.
Cluster Sampling:
Target populasi pertama dibagi kedalam beberapa
sub-populasi/cluster. Pada setiap cluster diasumsikan mengandung responden yang
berbeda-beda antar cluster. Kemudian, cluster dipilih secara acak dengan
menggunakan simple random sampling. Apabila setiap elemen di setiap cluster
terpilih diambil makan sampling dinamakan one-stage cluster sampling. Namun,
jika elemen sampling diambil dengan cara
mengacak kembali (tidak semua elemen diamati) maka teknik sampling dinamakan
two-stage cluster sampling.
2. Non-Probability Sampling
Gambar 2. Diagram Non-Probability
Sampling
Convenience Sampling:
Convenience/Accidental Sampling adalah teknik
sampling Non-Probability yang dilakukan dengan cara memilih elemen secara
accidental. Pemilihan responden sepenuhnya ditentukan oleh interviewer.
Biasanya responden terpilih adalah responden yang berada ditempat dan waktu
yang tepat (Misal: Jurnalis mewawancarai masyarakat sekitar suatu kejadian).
Tidak ada pengeceken keterwakilan populasi pada sampling ini sehingga hasil
dari penelitian tidak bisa digunakan untuk interpretasi populasi hanya dapat
digunakan untuk sample tersebut.
Judgemental Sampling:
Judgemental Sampling dilakukan dengan cara
memilih responden secara sengaja dengan pertimbangan peneliti/ahli. Responden
dianggap mewakili populasi dan sesuai untuk diteliti. Contoh kasus yang biasa
menggunakan teknik sampling ini adalah saksi ahli pada suatu kasus pengadilan.
Quota Sampling:
Biasa diketahui sebagai two-stage judgemental
sampling. Tahap pertama dilakukan pengembangan karakteristik kontrol, atau
kuota dari populasi seperti gender atau umur. Untuk mendapatakan kuota,
peneliti membuat list karakteristik yang relevan dan menentukan pembagian
karakteristik pada target populasi, misal Pria 49% dan wanita 51% (pada ukuran
contoh 1000 responden pria terdiri dari 490 responden dan wanita terdiri dari
510 responden). Pada tahap kedua elemen sample dipilih berdasarkan convenience
sampling or judgemental sampling. Interviewer bebas memilih responden dengan
catatan responden tersebut memenuhi syarat karakteristik control.
Snowball Sampling:
Responden atau grup elemen awal diambil,
terkadang pada kasus responden awal acak dipilih beberapa individu yang
diketahui memenuhi karakteristik dari target populasi. Setelah interview,
responden akan ditanya responden selanjutnya yang sesuai kriteria untuk
dijadikan responden selanjutnya. Akibatnya
responden yang terpilih berdasarkan referral responden sebelumnya. Tujuan utama
dari teknik sampling ini adalah untuk menduga karakteristik responden yang
jarang/rare pada populasi yang besar.
DAFTAR PUSTAKA
Malhetra, Naresh K & Birks, David
F. 2006. Marketing
Research An Applied Approach. Harlow: Prentice Hall